Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk lampu studio. Mungkin ini masih terlihat profesional walau hanya menggunakan lampu rumah tangga yang umum.
Tulisan di bawah ini ingin menunjukkan bahwa sebuah lampu biasa-sederhana, dapat digunakan sebagai lampu studio, bahkan membuat berbagai efek dramatis dalam dunia fotografi portrait.
Cara menggunakan lampu studio
Anda tidak perlu membeli lampu studio yang mahal untuk dapat memotret secara profesional. Bahkan, Anda dapat mengambil gambar yang mencolok di rumah hanya dengan lampu yang biasa.
Dengan menempatkan model Anda di depan sepotong kain warna hitam semacam beludru, untuk menciptakan latar belakang full black. Pastikan subjek Anda duduk dengan nyaman, kemudian tempatkan lampu Anda sedikit di atas dan ke kanan kepala subyek. Posisi lain yang dapat digunakan untuk menciptakan efek pencahayaan yang berbeda, tapi set-up ini akan memberikan hasil semacam klasik punya.
Jaga kecepatan rana-relatif cepat (1/160 detik pada f/2.8 dengan ISO500). Hal ini bagus untuk menghilangkan goyangan kamera dan mendapatkan kualias gambar yang tajam pula.
Gunakan lensa 80-200mm f/2.8 set ke 145mm, karena lensa panjang dapat lebih fokus untuk menciptakan potret yang lebih baik.
Bohlam halogen yang berwarna putih ini akan membuat bingung pengaturan Auto White Balance kamera. Sehingga beralih pada pengaturan manual untuk memastikan mendapatkan warna kulit yang natural.
Ingatlah untuk tidak menempatkan lampu terlalu dekat dengan subyek - hal akan menjadi keras dan terarah. Ini bisa menjadi perangkat kreatif yang baik, tapi itu jarang digunakan.
Tes dengan mengambil beberapa gambar dan kemudian ketika sudah menemukan eksposur yang tepat, maka mulai dengan pengambilan gambar yang serius. Pastikan membangun hubungan dengan subyek sebelum bereksperimen dengan berbagai pose dan ekspresi
Percobaan dengan sumber cahaya tunggal
Di bawah ini berbagai foto yang menggambarkan berbagai efek kreatif dan dramatis yang dapat dihasilkan dengan lampu tunggal, dengan posisi dan sudut yang berbeda untuk subjek pemotretan.
Tidak punya lampu, pakai lilin saja !
Lilin dapat digunakan untuk pemotretan portraits - yang mungkin saja romantis. Apalagi saat ini di pasaran berbagai bentuk lilin dijual dengan harga terjangkau. Cahaya yang dihasilkan akan terlihat hangat - berwarna orange (kuning keemasan).
Sebelum pemotretan sebaiknya tidak mengatur white balance, biarkan apa adanya cahaya yang dihasilkan dari lilin tersebut. Tetap gunakan tripod dan atur ISO pada 400.
Mintalah subyek untuk tetap diam saat pemotretan, hal ini untuk menghindari blur karena penggunaan rana - yang mungkin - dibawah 1/30 detik. Jika rana diatur dibawah 1/30 detik, mungkin cukup baik juga, karena jika tidak nyala lilin akan terlihat over.
Pemotretan dilakukan dengan Aperture Priority (Av) dan memilih modus aperture terluas (ini akan menjadi lensa f-nomor terkecil, f/3.5 misalnya).
Tahan tombol eksposur kompensasi, putar dial-kamera sampai membaca -1.0. Ini sama dengan kompensasi -1 stop, hanya saja yang harus dihindari adalah paparan berlebihan dari nyala lilin. Untuk hasil yang sempurna, lakukan pengambilan gambar secara dua eksposur dan gabungkan hasilnya di Photoshop.
So, selamat mencoba
digitalcameraworld | tommy satria |
Tulisan di bawah ini ingin menunjukkan bahwa sebuah lampu biasa-sederhana, dapat digunakan sebagai lampu studio, bahkan membuat berbagai efek dramatis dalam dunia fotografi portrait.
Cara menggunakan lampu studio
Anda tidak perlu membeli lampu studio yang mahal untuk dapat memotret secara profesional. Bahkan, Anda dapat mengambil gambar yang mencolok di rumah hanya dengan lampu yang biasa.
Dengan menempatkan model Anda di depan sepotong kain warna hitam semacam beludru, untuk menciptakan latar belakang full black. Pastikan subjek Anda duduk dengan nyaman, kemudian tempatkan lampu Anda sedikit di atas dan ke kanan kepala subyek. Posisi lain yang dapat digunakan untuk menciptakan efek pencahayaan yang berbeda, tapi set-up ini akan memberikan hasil semacam klasik punya.

Gunakan lensa 80-200mm f/2.8 set ke 145mm, karena lensa panjang dapat lebih fokus untuk menciptakan potret yang lebih baik.
Bohlam halogen yang berwarna putih ini akan membuat bingung pengaturan Auto White Balance kamera. Sehingga beralih pada pengaturan manual untuk memastikan mendapatkan warna kulit yang natural.
Ingatlah untuk tidak menempatkan lampu terlalu dekat dengan subyek - hal akan menjadi keras dan terarah. Ini bisa menjadi perangkat kreatif yang baik, tapi itu jarang digunakan.
Tes dengan mengambil beberapa gambar dan kemudian ketika sudah menemukan eksposur yang tepat, maka mulai dengan pengambilan gambar yang serius. Pastikan membangun hubungan dengan subyek sebelum bereksperimen dengan berbagai pose dan ekspresi
Percobaan dengan sumber cahaya tunggal
Di bawah ini berbagai foto yang menggambarkan berbagai efek kreatif dan dramatis yang dapat dihasilkan dengan lampu tunggal, dengan posisi dan sudut yang berbeda untuk subjek pemotretan.
![]() |
digitalcameraworld |
Tidak punya lampu, pakai lilin saja !
![]() |
digitalcameraworld |
Lilin dapat digunakan untuk pemotretan portraits - yang mungkin saja romantis. Apalagi saat ini di pasaran berbagai bentuk lilin dijual dengan harga terjangkau. Cahaya yang dihasilkan akan terlihat hangat - berwarna orange (kuning keemasan).
Sebelum pemotretan sebaiknya tidak mengatur white balance, biarkan apa adanya cahaya yang dihasilkan dari lilin tersebut. Tetap gunakan tripod dan atur ISO pada 400.
Mintalah subyek untuk tetap diam saat pemotretan, hal ini untuk menghindari blur karena penggunaan rana - yang mungkin - dibawah 1/30 detik. Jika rana diatur dibawah 1/30 detik, mungkin cukup baik juga, karena jika tidak nyala lilin akan terlihat over.
Pemotretan dilakukan dengan Aperture Priority (Av) dan memilih modus aperture terluas (ini akan menjadi lensa f-nomor terkecil, f/3.5 misalnya).
Tahan tombol eksposur kompensasi, putar dial-kamera sampai membaca -1.0. Ini sama dengan kompensasi -1 stop, hanya saja yang harus dihindari adalah paparan berlebihan dari nyala lilin. Untuk hasil yang sempurna, lakukan pengambilan gambar secara dua eksposur dan gabungkan hasilnya di Photoshop.
![]() |
digitalcameraworld |
digitalcameraworld | tommy satria |