Menonton pertunjukkan musik sang idola, seperti konser Metallica malam ini, kini telah menjadi keharusan bagi para penggemarnya. Dipicu maraknya smartphone dan demam mengunggah foto ke jejaring sosial.
-------------------
MEMOTRET konser musik adalah salah satu bidang paling
menantang dalam fotografi. Sebab, dalam kategori ini kita tidak mempunyai
kontrol hampir ke semua parameter dalam gambar. Kita juga tidak memiliki
kontrol atas pencahayaan, yang terus-menerus berubah. Dan pastinya kita tidak
memiliki akses ke setiap sudut-sudut pengambilan gambar.
Hampir setahun ini, perhelatan panggung musik di negara
kita semakin banyak. Band-band dan
penyanyi luar negeripun bergantian membius para pecinta musik tanah air. Sebut
saja dewa gitar, Steve Vai, dan kelompok Pet Shop Boys, yang beberapa waktu
lalu menggelar konser di Jakarta.
![]() |
Metallica.com |
Ya, memotret sang idola akhirnya menjadi sebuah
keharusan. Selain untuk dokumentasi, hal itu berkaitan dengan demam yang
melanda dunia belakangan ini: mengunggah foto berbagai aktifitas ke jejaring
sosial.
Tapi perlu diingat, tidak semua pertunjukkan panggung
terutama musik, membolehkan mengambil gambar idola kamu sepanjang pertunjukkan.
Penyanyi Beyonce pada pertunjukkan di Atlanta, Amerika Serikat, pada April 2013
sempat secara santun berbicara,”Turunkan kamera kamu ke bawah”. Beyonce hanya
mengingatkan penonton untuk bernyanyi ketimbang sibuk dengan ponsel pintar
untuk kepentingan unggahan foto ke Instagram
misalnya.
Beyonce “bergabung” dengan musisi lainnya yang melarang
penggunaan alat pengambil gambar termasuk ponsel pintar. Grup musik indie pop She & Him termasuk salah
satu yang terakhir berbicara ke publik, dimana sebelumnya Yeah Yeah Yeahs dan
The Savages, yang mengijinkan penggunaan smartphone
justru di luar konser mereka.
Terlepas dari pro-kontra, kamera DSLR selalu menjadi
pilihan utama karena kondisi pencahayaan di atas panggung pertunjukkan yang
cenderung redup, sehingga penggunaan ISO tinggi sangat dibutuhkan. Tapi, jangan
berkecil hati jika Anda hanya punya kamera saku, tablet, atau smartphone (ponsel pintar), asal
mempunyai resolusi tinggi atau maksimal dalam fitur-fiturnya.
Karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
memotret aksi panggung band atawa
penyanyi favorit Anda, bahkan di barisan belakang sekalipun. Berikut beberapa
langkah yang bisa membantu Anda bereksperimen memotret sebuah konser:
1. Matikan flash.
Saat pencahayaan di panggung meredup, flash
otomatis akan menyala saat Anda memotret. Kebanyakan fitur pemotretan akan
melakukan hal tersebut karena fitur otomatis dalam posisi menyala. Ada baiknya
dimatikan saja, selain mengganggu penonton sebelah Anda, pencahayaan lampu spot di panggung sangat mendukung
mendapatkan foto pertunjukkan yang baik.
2. Memotret ketika lampu pangung terang. Perlu diingat bahwa dalam
setiap pertunjukkan musik, permainan cahaya lampu di panggung berganti-ganti.
Jika Anda sudah cukup mahir dengan peralatan memotret, cahaya lampu yang
berbeda-beda justru akan menghasilkan foto bagus. Tapi bila sebaliknya, maka
Anda bersabar menunggu saat cahaya terang secara menyeluruh di atas panggung.
Catatan: tip ini tergantung pada warna cahaya utama di panggung. Tapi kebanyakan
fotografer panggung, berjuang untuk memotret justru di saat banyak lampu
berganti-ganti.
3. Stabilkan posisi saat memotret. Aksi penonton
terutama mereka yang di depan panggung, selalu dinamis, walaupun gerakan
dinamis para penonton juga hal yang menarik untuk difoto. Penggunaan tripod jelas tidak dimungkinkan, ini
berarti Anda harus menemukan sandaran untuk menstabilkan posisi Anda.
4. Kegilaan penonton. Jangan lupa, kegilaan penonton yang bergoyang
dalam kerumunan orang juga merupakan foto yang bagus. Carilah posisi lebih
tinggi di atas mereka, tapi jika Anda justru ada di tengah-tengah kerumunan ada
baiknya bersabar.
5. Bermain-main dengan pengaturan. Anda tidak
mungkin akan menghabiskan seluruh konser dengan menu pemotretan untuk menemukan
pengaturan yang tepat. Anda juga perlu sedikit bereksperimen dalam memotret.
Ada 4 (empat) hal yang utama jika ingin bereksperimen: ISO – untuk memotret
konser sebaiknya gunakan ISO tinggi di atas 400. Kecepatan rana/shutter speed – tidak ada kecepatan rana
tunggal yang pas untuk dipilih, tapi bermain-main dengan beberapa kecepatan
rana lambat Anda akan menemukan cara menstabilkan kamera. Selain itu Anda dapat
menciptakan efek goyang pada penonton. Bukaan/Diafragma - semakin besar,
semakin banyak cahaya yang masuk, ini baik dalam situasi cahaya rendah.
6. Foto-foto ekspresi wajah di atas pangung
pertunjukkan cukup menarik, penonton pun sering berekspresi berlebihan terhadap
idola nya, cobalah mengambil dengan candid
ekspresi mereka. Bermain-mainlah dengan zooming/pembesaran,
tapi perlu diingat dalam melakukan zooming
kita perlu berhati-hati. Semakin memperbesar gambar dengan zoom, semakin besar pula kemungkinan kamera goyang yang dapat
mempengaruhi gambar Anda.
7. Ekspresikan kehadiran kamu, simpan segala peralatan, mungkin
setelah Anda unggah beberapa foto ke jejaring sosial.
Catatan : Edisi lengkap Metallica di Koran TEMPO edisi 25 Agustus 2013
TOMMY
SATRIA
0 comments:
Post a Comment
thank you so much..