![]() |
trbimg.com |
Memotret
diri sendiri menjadi trend saat ini di dunia. Bahkan belum lama ini aksi
memotret diri sendiri ketiga petinggi negara, Presiden Amerika Serikat Barack
Obama bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Denmark
Helle Thorning-Schmidt menjadi bahan perbincangan dunia. Bukan karena hal ini
dilarang melainkan dilakukan saat upacara pemakaman tokoh penting Afrika
Selatan, Nelson Mandela.
Di
Indonesia, Presiden susilo Bambang Yudhoyono terlihat berfoto bersama Perdana
Menteri Malaysia Mohamad Najib Tun Razak. Foto itu sendiri di-posting oleh akun resmi Mohamad Najib, “With President@SBYudhoyono today,”dalam
akun Twitter @NajibRazak. Ibu Ani Yudhoyono pun juga tidak ketinggalan.
Beberapa waktu yang lalu sempat mem-posting
foto keluarga besar saat berkunjung ke Pantai Klayar, Pacitan, dengan akun
Instagram @aniyudhoyono miliknya.
![]() |
Dok.Najib Tun Razak |
Dalam kamus
oxford, memotret diri sendiri ini disebut dengan istilah Selfie, yang merupakan kependekan dari Self-Portrait atau mengambil foto wajah sendiri dengan ponsel
pintar (smartphone) atau webcam untuk kemudian diunggah ke media sosial. Daya tarik selfie sendiri berasal dari betapa mudahnya mereka untuk membuat
dan berbagi di media sosial.
Media sosial
inilah yang membuat pelaku selfie
berkembang. Hal ini karena mudahnya melakukan potret diri tanpa teknik
fotografi yang mumpuni.
Padahal jauh sebelum tren memotret diri sendiri ini
berkembang pesat, Robert Cornelius seorang perintis di bidang fotografi telah
melakukan selfie pada tahun 1839. Dan
pada tahun 1914 seorang Grand Duchess Rusia, Anastasia Nikolaevna, memotret
dirinya dengan menggunakan cermin dan kamera Kodak Brownie untuk mengirimkan
hasil foto dan surat kepada temannya. Inilah awal debut kamera kotak pada tahun
1900 yang menyebabkan fotografi selfie
menjadi teknik yang lebih luas.
*tulisan ini dimuat di Koran TEMPO Minggu 29
Desember 2013
TOMMY SATRIA
0 comments:
Post a Comment
thank you so much..