Friday, January 31, 2014

0 PARA PRESIDEN YANG SELFIE

trbimg.com
Memotret diri sendiri menjadi trend saat ini di dunia. Bahkan belum lama ini aksi memotret diri sendiri ketiga petinggi negara, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt menjadi bahan perbincangan dunia. Bukan karena hal ini dilarang melainkan dilakukan saat upacara pemakaman tokoh penting Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Di Indonesia, Presiden susilo Bambang Yudhoyono terlihat berfoto bersama Perdana Menteri Malaysia Mohamad Najib Tun Razak. Foto itu sendiri di-posting oleh akun resmi Mohamad Najib, “With President@SBYudhoyono today,”dalam akun Twitter @NajibRazak. Ibu Ani Yudhoyono pun juga tidak ketinggalan. Beberapa waktu yang lalu sempat mem-posting foto keluarga besar saat berkunjung ke Pantai Klayar, Pacitan, dengan akun Instagram @aniyudhoyono miliknya.

Dok.Najib Tun Razak
Dalam kamus oxford, memotret diri sendiri ini disebut dengan istilah Selfie, yang merupakan kependekan dari Self-Portrait atau mengambil foto wajah sendiri dengan ponsel pintar (smartphone) atau webcam untuk kemudian diunggah ke media sosial.  Daya tarik selfie sendiri berasal dari betapa mudahnya mereka untuk membuat dan berbagi di media sosial.
Media sosial inilah yang membuat pelaku selfie berkembang. Hal ini karena mudahnya melakukan potret diri tanpa teknik fotografi yang mumpuni. 

Padahal jauh sebelum tren memotret diri sendiri ini berkembang pesat, Robert Cornelius seorang perintis di bidang fotografi telah melakukan selfie pada tahun 1839. Dan pada tahun 1914 seorang Grand Duchess Rusia, Anastasia Nikolaevna, memotret dirinya dengan menggunakan cermin dan kamera Kodak Brownie untuk mengirimkan hasil foto dan surat kepada temannya. Inilah awal debut kamera kotak pada tahun 1900 yang menyebabkan fotografi selfie menjadi teknik yang lebih luas.

*tulisan ini dimuat di Koran TEMPO Minggu 29 Desember 2013
TOMMY SATRIA





Friday, November 15, 2013

0 Menggugah Selera Lewat Foto

Memotret makanan sudah menjadi salah satu bidang profesi tersendiri bagi fotografer. Saat ini, menurut saya semua orang mencoba menjadi fotografer makanan. Cobalah liat di beberapa media sosial, hampir pasti ada foto makanan yang diunggah. Walau tidak semua restoran menginjinkan makanannya di foto.

photo by RickyRhodes
Fotografi makanan sendiri memainkan peranan besar di berbagai bisnis. Sebelumnya hanya terbatas pada industri makanan, seperti restoran, pasar, atau toko makanan khusus. Namun, saat ini sudah mencakup dalam publikasi komersial atau iklan. Intinya tidak peduli Anda termasuk dalam bidang fotografi apa, namun sangat menguntungkan jika memiliki ketrampilan memotret makanan. Berikut ada beberapa tip untuk melakukan pemotretan  makanan :

Pencahayaan

Pencahayaan adalah segalanya, bisa secara alami atau dengan penggunaan flash. Bila dimungkinkan memotret dengan cahaya alami, ada baiknya mencari ruang terang tetapi hindari sinar matahari langsung karena justru akan membuat bayangan kasar pada subyek (makanan). Jika matahari tepat di atas, coba redakan dengan sebuah tirai tipis atau selembar kertas yang ditempelkan pada jendela. Memanipulasi cahaya juga dapat dilakukan denagn papan busa putih atau hitam. Bermain-mainlah dengan elemen ini hingga Anda menemukan keseimbangan terang-gelap. Karena cahaya alami juga bisa menjadi indah untuk foto makanan.
Sementara jika tidak memungkinkan maka Anda harus menggunakan cahaya tambahan berupa flash. Namun, jangan arahkan langsung flash Anda pada subyek tapi cobalah memantulkan flash atau dengan penggunaan kartu bouncing. Fotografer makanan profesional Ricky Rhodes dan  Michelle Furbacher, menyarankan fotografer untuk menggunakan kartu ini, karena dapat membawa detail ke bayangan gelap, yang akhirnya akan menambahkan warna lebih elegan dan tekstur lembut untuk foto makanan Anda.  

Utamakan titik fokus

Titik fokus dari setiap foto makanan adalah makanan itu sendiri. Hiasan atau garnis hanya membantu agar makanan bercerita, tetapi mereka tidak boleh mengalihkan perhatian dari fokus utama. Cobalah fokus dekat tepi depan makanan, karena hal ini tentu akan menarik penampil dalam keseluruhan frame . Atau Anda juga bisa memotret dengan aperture lebar untuk memberikan depth of field atau kedalaman sehingga seperti mengisolasi makanan yang menjadi fokus utama dalam frame foto Anda .

Memotretlah dari atas jika ragu

Banyak fotografer justru terperangkap memotret makanan dari sudut yang membuat piring seperti terlihat meluncur jatuh - subyek makanan di tempatkan pada sudut kiri atas misalnya. Memotret tepat di atas subyek tidak hanya menghilangkan kemungkinan itu, tetapi juga memberi lebih banyak fleksibilitas untuk menambahkan alat peraga pada frame foto Anda.  
Tapi secara umum, jangan membatasi diri untuk satu sudut. Berpikirlah dari tiga sudut dasar untuk memotret makanan : dari atas, dari samping, dan dari sudut. Kebanyakan makanan akan bagus kalau di foto dari salah satu sudut, karena biasanya memang sudah disiapkan untuk dilihat seperti itu. Contoh hidangan macam salad, sup dan pizza akan tampak hebat jika di foto dari atas karena “mereka” datar. Sedangkan hidangan tinggi macam sandwich, es krim dan minuman, penampilan terbaik dari samping karena Anda ingin menonjolkan ketinggian dan lapisannya.

Berikan pemanis pada makanan

Alat peraga yang tepat dapat membantu pemotretan, hanya saja waspada karena nanti justru foto nya tidak bercerita. Seperti semangkuk mie goreng yang ditambahkan alat peraga sebuah sendok bukan sumpit atau garpu. Atau cobalah memilih satu warna menonjol dari piring, seperti irisan stroberi dalam strawberry pie. Bisa juga kertas menu hidangan di samping piring, irisan jeruk , talenan kayu , atau secangkir kopi.


TOMMY SATRIA

Saturday, August 24, 2013

0 Menonton sambil Memotret Idola

Menonton pertunjukkan musik sang idola, seperti konser Metallica malam ini, kini telah menjadi keharusan bagi para penggemarnya. Dipicu maraknya smartphone dan demam mengunggah foto ke jejaring sosial.

-------------------


MEMOTRET konser musik adalah salah satu bidang paling menantang dalam fotografi. Sebab, dalam kategori ini kita tidak mempunyai kontrol hampir ke semua parameter dalam gambar. Kita juga tidak memiliki kontrol atas pencahayaan, yang terus-menerus berubah. Dan pastinya kita tidak memiliki akses ke setiap sudut-sudut pengambilan gambar.

Hampir setahun ini, perhelatan panggung musik di negara kita semakin banyak. Band-band dan penyanyi luar negeripun bergantian membius para pecinta musik tanah air. Sebut saja dewa gitar, Steve Vai, dan kelompok Pet Shop Boys, yang beberapa waktu lalu menggelar konser di Jakarta.
Metallica.com
Ya, memotret sang idola akhirnya menjadi sebuah keharusan. Selain untuk dokumentasi, hal itu berkaitan dengan demam yang melanda dunia belakangan ini: mengunggah foto berbagai aktifitas ke jejaring sosial.

Tapi perlu diingat, tidak semua pertunjukkan panggung terutama musik, membolehkan mengambil gambar idola kamu sepanjang pertunjukkan. Penyanyi Beyonce pada pertunjukkan di Atlanta, Amerika Serikat, pada April 2013 sempat secara santun berbicara,”Turunkan kamera kamu ke bawah”. Beyonce hanya mengingatkan penonton untuk bernyanyi ketimbang sibuk dengan ponsel pintar untuk kepentingan unggahan foto ke Instagram misalnya.

Beyonce “bergabung” dengan musisi lainnya yang melarang penggunaan alat pengambil gambar termasuk ponsel pintar. Grup musik indie pop She & Him termasuk salah satu yang terakhir berbicara ke publik, dimana sebelumnya Yeah Yeah Yeahs dan The Savages, yang mengijinkan penggunaan smartphone justru di luar konser mereka.

Terlepas dari pro-kontra, kamera DSLR selalu menjadi pilihan utama karena kondisi pencahayaan di atas panggung pertunjukkan yang cenderung redup, sehingga penggunaan ISO tinggi sangat dibutuhkan. Tapi, jangan berkecil hati jika Anda hanya punya kamera saku, tablet, atau smartphone (ponsel pintar), asal mempunyai resolusi tinggi atau maksimal dalam fitur-fiturnya.

Karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memotret aksi panggung band atawa penyanyi favorit Anda, bahkan di barisan belakang sekalipun. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Anda bereksperimen memotret sebuah konser:

1.  Matikan flash. Saat pencahayaan di panggung meredup, flash otomatis akan menyala saat Anda memotret. Kebanyakan fitur pemotretan akan melakukan hal tersebut karena fitur otomatis dalam posisi menyala. Ada baiknya dimatikan saja, selain mengganggu penonton sebelah Anda, pencahayaan lampu spot di panggung sangat mendukung mendapatkan foto pertunjukkan yang baik.

2.  Memotret ketika lampu pangung terang. Perlu diingat bahwa dalam setiap pertunjukkan musik, permainan cahaya lampu di panggung berganti-ganti. Jika Anda sudah cukup mahir dengan peralatan memotret, cahaya lampu yang berbeda-beda justru akan menghasilkan foto bagus. Tapi bila sebaliknya, maka Anda bersabar menunggu saat cahaya terang secara menyeluruh di atas panggung. Catatan: tip ini tergantung pada warna cahaya utama di panggung. Tapi kebanyakan fotografer panggung, berjuang untuk memotret justru di saat banyak lampu berganti-ganti.

3.  Stabilkan posisi saat memotret. Aksi penonton terutama mereka yang di depan panggung, selalu dinamis, walaupun gerakan dinamis para penonton juga hal yang menarik untuk difoto. Penggunaan tripod jelas tidak dimungkinkan, ini berarti Anda harus menemukan sandaran untuk menstabilkan posisi Anda.

4.  Kegilaan penonton. Jangan lupa, kegilaan penonton yang bergoyang dalam kerumunan orang juga merupakan foto yang bagus. Carilah posisi lebih tinggi di atas mereka, tapi jika Anda justru ada di tengah-tengah kerumunan ada baiknya bersabar.

5.  Bermain-main dengan pengaturan. Anda tidak mungkin akan menghabiskan seluruh konser dengan menu pemotretan untuk menemukan pengaturan yang tepat. Anda juga perlu sedikit bereksperimen dalam memotret. Ada 4 (empat) hal yang utama jika ingin bereksperimen: ISO – untuk memotret konser sebaiknya gunakan ISO tinggi di atas 400. Kecepatan rana/shutter speed – tidak ada kecepatan rana tunggal yang pas untuk dipilih, tapi bermain-main dengan beberapa kecepatan rana lambat Anda akan menemukan cara menstabilkan kamera. Selain itu Anda dapat menciptakan efek goyang pada penonton. Bukaan/Diafragma - semakin besar, semakin banyak cahaya yang masuk, ini baik dalam situasi cahaya rendah.

6.  Foto-foto ekspresi wajah di atas pangung pertunjukkan cukup menarik, penonton pun sering berekspresi berlebihan terhadap idola nya, cobalah mengambil dengan candid ekspresi mereka. Bermain-mainlah dengan zooming/pembesaran, tapi perlu diingat dalam melakukan zooming kita perlu berhati-hati. Semakin memperbesar gambar dengan zoom, semakin besar pula kemungkinan kamera goyang yang dapat mempengaruhi gambar Anda.

7.  Ekspresikan kehadiran kamu, simpan segala peralatan, mungkin setelah Anda unggah beberapa foto ke jejaring sosial.

Catatan : Edisi lengkap Metallica di Koran TEMPO edisi 25 Agustus 2013

TOMMY SATRIA



Thursday, April 11, 2013

0 Panduan Fotografi : 21 Macam Pose Pemotretan (Subyek Wanita)


Pernah kehabisan ide dalam pemotretan, atau terjebak dalam kreatifitas yang itu-itu saja. Sebenarnya ada cara yang lebih mudah, yakni dengan menggambar atau membuat sketsa-nya terlebih dahulu pada kertas. Banyak fotografer profesional sering menggunakan teknik seperti ini untuk pemotretan. Teman saya, seorang fotografer profesional yang kerap memotret "portrait" senang sekali melakukan hal ini.  Dan tidak ragu untuk mendiskusikan dengan subyek pemotretan soal sketsa-sketsa tersebut. Ini biasanya sangat produktif dan membuat Anda menjadi percaya diri dalam memotret. 

1. Potret dengan pose sederhana. Lebih menampilkan model pada bahu-nya. Perhatikan bagaiamana potret tersebut terlihat menarik dan tidak biasa, jika di foto hanya dari sudut yang berbeda. 

posing-photographing-female-models01.png



2. Dalam Fotografi Portrait, tangan biasanya tidak terlihat atau setidak-tidaknya tidaklah terlalu dominan. Namun, Anda mungkin dapat meminta model untuk bermain-main dengan tangannya, dengan mencoba berbagai posisi yang berbeda di seluruh wajah atau kepala. Perlu diingat, tangan hanyalah menunjukkan sisi lain selain foto itu hanya datar-datar saja.

posing-photographing-female-models02.png


3. Anda pastilah sudah akrab dengan aturan komposisi seperti aturan pertiga. Dalam cara yang sama, efek dapat dibuat diagonal. Jadi, Anda tidak perlu selalu memegang kamera secara statis. Jangan takut dengan angle miring, karena mungkin Anda dapat beberapa perspektif menarik dan tidak biasa. 

posing-photographing-female-models03.png

4. Pose dengan duduk yang indah, seperti lutut saling tersentuh dan foto dengan angle sedikit ke atas.

posing-photographing-female-models04.png

5. Model berpose tiduran di tanah atau rumput, lalu ambil gambar dengan posisi Anda hampir menyentuh permukaan tanah.

posing-photographing-female-models05.png

6. Hanya variasi untuk berpose dengan model tergeletak di tanah. Kedua tangan di taruh di tanah seperti posisi saat Anda beristirahat. Hal ini sangat baik jika pemotretan dilakukan di luar ruang, seperti pada hamparan rumput, atau di padang bunga liar, misalnya.

posing-photographing-female-models06.png


7. Pose dasar yang mudah, namun tidak biasa. Posisi fotografer memotret dari sudut bawah hingga mencapai permukaan tanah. Kemudian cobalah untuk bergerak secara bertahap di sekitar model sambil memotret. Mintalah pada model untuk mengubah posisi kepala dan tangannya.

posing-photographing-female-models07.png

8. Cara lain yang termudah namun tetap terlihat cantik berpose untuk semua jenis tubuh. Adalah mencoba posisi kaki dan tangan berbeda-beda. Ingatlah saja untuk selalu fokus pada mata model Anda.

posing-photographing-female-models08.png

9. Adapula bereksperimen dengan pengaturan permukaan yang berbeda-beda. Model, misalnya, dapat berbaring di tempat tidur, di tanah, di rumput, atau di tanah berpasir. Usahakan memotret dengan angle sangat rendah dan fokus pada mata.

posing-photographing-female-models09.png
10. Model duduk di tanah dengan gaya yang berbeda.

posing-photographing-female-models10.png

11. Pemotretan cara lain yang tampak sederhana dan berpose ramah adalah sang model duduk di tanah, dengan mencoba berbagai arah dan sudut pemotretan.

posing-photographing-female-models11.png
12. Cara yang indah untuk menunjukkan keindahan tubuh model adalah mencoba siluet saat pengambilan gambar dengan latar belakang cerah.

posing-photographing-female-models12.png

13. Ada banyak variasi yang mungkin bisa dilakukan oleh model Anda. Coba tanyakan pada model untuk memutar tubuhnya, bereksperimen dengan posisi tangan dan mencoba untuk bergantian memegang kepala yang berbeda.

posing-photographing-female-models13.png


14. Bisa juga mencoba, model berdiri agak menyamping dan tangan ditaruh di saku belakang.

posing-photographing-female-models14.png

15. Miring sedikit ke depan bisa pula menjadi gerakan yang sangat menarik. Ini adalah cara halus untuk menekankan bentuk tubuh bagian atas model.

posing-photographing-female-models15.png

16. Sebuah pose sensual, dengan memegang tangan di atas kepala, kurva tubuh ditekankan.

posing-photographing-female-models16.png

17. Variasi tak terbatas yang mungkin berpose pada ketinggian penuh. Pose ini hanyalah sebagai titik awal. Tanyakanlah pada model untuk sedikit mengubah tubuhnya, mengubah posisi tangan, kepala, dan perubahan arah mata, dan lainnya.

posing-photographing-female-models17.png

18. Sebuah pose santai dengan model berdiri tegak dan punggung menempel pada dinding. Ingat bahwa model dapat menggunakan dinding tidak hanya untuk mendukung punggungnya, tetapi juga untuk meletakkan tangannya, atau kakinya. 

posing-photographing-female-models18.png

19. Perhatikan bahwa pengaturan tinggi sangat menuntut dan bekerja dengan baik hanya dengan ramping untuk tipe tubuh atletis. Pedoman berpose sederhana: Tubuh harus melengkung dalam bentuk S, tangan harus rileks, sementara berat badan menemukan dukungan hanya pada satu kaki.

posing-photographing-female-models19.png

20. Sebuah pose indah untuk model atletis. Banyak kemungkinan variasi dapat dilakukan. Dalam rangka untuk mencari posisi tubuh paling baik, katakan pada model untuk perlahan-lahan menggerakan tangan dan memutar tubuhnya terus-menerus. Bila Anda melihat varian baik, tanyakan model Anda untuk diam dan mengambil beberapa gambar. Ulangi untuk satu set penuh.

posing-photographing-female-models20.png

21. Sebuah pose romantis dan lembut. Gunakan kain atau apa pun bahkan tirai. Perhatikan bahwa model tidaklah harus menanggalkan pakaiannya. Kadang-kadang sedikit bahu yang terbuka bisa terlihat baik. 

posing-photographing-female-models21.png

Oke, setidak-tidaknya Anda tidak mati gaya karena ada beberapa pose yang bisa dilakukan. Sebisa mungkin negosiasikan dengan model dalam sebuah skenario sederhana, karena semua pose di atas hanyalah titik awal saja. Setiap pose memiliki variasi masing-masing, karena daya kreatifitas fotografer dan penyesuaian pose sangatlah dituntut dalam hal ini. Ingat, jangan lupa untuk mengambil gambar dengan angle yang berbeda-beda, dan usahakan model ikut aktif dalam memainkan tangan, kaki, badan, bahkan mata-nya.


tommysatriablog | berbagai sumber

Wednesday, April 3, 2013

0 Baywatch Lokal di Pangandaran

Kehadiran para penjaga pantai (lifeguard) terkadang tidak diketahui oleh pengunjung. Walau demikian, tetap profesi mereka sangatlah penting untuk membantu memberikan ketenangan dan keamanan bagi wisatawan. Meski profesi ini penuh resiko, namun honor yang mereka terima tiap bulan sangatlah kecil. Belum lagi masalah asuransi yang juga belum menyentuh mereka. Sehingga beberapa anggota-nya memilih bekerja rangkap demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Inilah Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) Pantai Pangandaran, yang awal terbentuk justru dari kegiatan penyelam alam yang tergabung dalam SAR Alam. Tahun 1995 mulailah terbentuk Balawista (sebelumnya Balawista terdapat di Bali), yang anggotanya terdiri dari pemuda-pemuda Pangandaran. Tahun 1996, Balawista resmi sebagai Organisasi Badan Penyelamat dengan SK Bupati. 

Adanya Balawista diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan, karena akan memberikan kesinambungan dengan volume kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran. 

Dan para anggota-nya selalu menyimpan kata-kata dalam hati, "Act before accident, Not after accident", Apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebanggaan karena telah menyelamatkan nyawa orang. 






  
















































All picture copyright by Tommy Satria | @thomazfoto | BB pin 2942B9CB |


Friday, March 1, 2013

0 Tip Fotografi : Mari Memotret Air Terjun

Memotret air terjun adalah hal paling menarik bagi kebanyakan fotografer penyuka alam (nature). Bahkan, foto air terjun yang digarap dengan sangat baik, dapat menjadi magnet bagi hampir semua orang.

Memotret-nya bahkan menjadikan sebuah tantangan tersendiri. Seorang fotografer pemula dapat saja kecewa dengan hasil yang didapat, padahal kekecewaan akibat kesalahan pemotretan dapat dihindari jika kita paham dari dasar-dasar pengaturan manual-nya.

Bahkan, sebuah foto air terjun yang baik dan bagus mungkin berutang banyak pada pencahayaan yang baik dan komposisi ketimbang teknologi semata.  Seorang fotografer asal Australia Andrew Goodall, akan membagi-bagikan tip-tip untuk membantu memotret beberapa air terjun di bawah ini. 

waterfall photo
“Shays #2″ captured by Joseph Rossbach 
Tip # 1. Pilih Kondisi Cuaca Yang Baik
Banyak air terjun yang ditemukan di hutan hujan, atau di daerah berhutan lebat. Itu berarti aturan yang sama dari pencahayaan yang berlaku untuk hujan dan foto air terjun. sebagian besar akan mendapatkan foto terbaik saat cuaca mendung. Awan bahkan menciptakan pencahayaan dengan kontras rendah yang akabn menghilangkan bagian cahaya yang keras, yang menghasilkan bayangan dari gambar air terjun Anda. Hindari penggunaan flash dalam kebanyakan situasi. Karena ini akan menghancurkan suasana yang dibuat oleh pencahayaan alami. 
Anda juga harus mencoba untuk menghindari angin. Karena kita bekerja dengan rana lambat (lihat tip # 2). 


waterfall landscape photo
“Buachaille Etive Mor” captured by KennethVerburg.nl 

Tip # 2. Percobaan Dengan Kecepatan Shutter dan Tripod
Pernah melihat air terjun dengan efek lembut namun tipis yang dibuat dengan memotret aliran air dengan rana sangat lambat. Ini memang teknik yang sudah populer dan membawa dampak yang besar bagi dunia fotografi. Namun, perlu diingat itu bukanlah satu-satunya cara yang perlu dicoba. Beberapa foto memang terlihat bagus, tapi jika dilakukan dengan cara berulang-ulang untuk semua pemotretan, jelas membosankan. 

Andrew Goodall mengatakan bahwa air terjun cascading yang jatuh di atas bebatuan, memiliki beberapa tingkatan air jatuh, akan tampak bagus pada kecepatan lambat. Air terjun yang jatuh lurus ke bawah, biasanya akan terlihat lebih baik untuk mencoba kecepatan rana sekitar 1/30 detik atau 1/15 detik. Bereksperimen dengan kecepatan yang berbeda akan selalu membuat Anda mendapatkan hasil terbaik pada akhirnya.

Terlepas dari efek yang dibuat tetap saja membutuhkan tripod untuk memotret air terjun. Karena cuaca di alam kadang berubah, hal ini mempengaruhi kecepatan rana, suka atau tidak tetap harus membawa alat yang satu itu. 


Tip # 3. Jelajahi Hingga Hilir
Saat di lokasi, naluri pertama biasanya berdiri tepat di depan air terjun dan mengambil sudut yang paling sederhana. Namun, hasil terbaik sering ditemukan ketika kita menjelajahi hingga hilir. Mungkin akan menemukan sudut dengan air terjun utama menjadi latar belakang. Atau mungkin dapat juga membingkai air terjun dengan cabang-cabang pohon. Intinya adalah, tidak pernah ada hanya satu pemotretan untuk mengambil air terjun, dan foto yang jelas adalah tidak selalu yang terbaik.


Tip # 4. Wide-Angle Lens Bekerja 
Lensa wide-angle sangat berguna untuk beberapa alasan. Pertama, ia memiliki kedalaman alami yang sangat kuat di lapangan. Jika kita main dengan kecepatan rana lambat untuk air, penting untuk menjaga ketajaman foto. Jika subjek utama bergerak dan sekitarnya berada di luar fokus, hasilnya hanya akan blur. Kedua, lensa wide-angle memiliki perspektif, memungkinkan yang melihat hasil foto Anda merasakan kedalaman suasana, tidak flat


Tip # 5. Biarkan Aliran Air Membentuk Komposisi 
Arah gerakan di dalam air dapat membuat aliran visual yang kuat dalam foto. Mata pemirsa secara alami akan mengikuti arah air, sehingga kita harus menggunakan ini untuk membantu membentuk komposisi. Jika kita berdiri di hilir sehingga sungai mengalir ke arah kamera, maka dapat membuat arah visual yang berbeda dalam komposisi Anda. 

Jadi, di sana kita memiliki lima cara yang sangat sederhana untuk mengambil foto air terjun yang lebih baik. Harapannya tip ini memberikan beberapa motivasi untuk memotret, berlatihlah. Dan Have fun!






Tommy Satria | naturesimage |










0 Nikon WR-1: Pengendali jarak jauh nirkabel milik Nikon


Nikon meluncurkan sebuah alat pengontrol nirkabel (Wireless Remote Controller) yang memungkinkan fotografer memotret dari kejauhan. Nikon WR-1 diluncurkan bersamaan dengan dikenalkannya D7100. 
Hands-on Nikon WR-1 review: first impressions of Nikon's new wireless remote controller
WR-1 adalah sebuah transceiver yang memungkinkan memicu shutter release dari jarak jauh, dan memungkinkan pula mengatur dan memeriksa kamera dari kejauhan.  Dengan menggunakan gelombang radio frekuensi 2.4GHz, maka tidak seperti beberapa perangkat inframerah yang harus bekerja dengan baik di bawah sinar matahari, dan dapat digunakan untuk memicu kamera dari seluruh sudut.

Jarak maksimum penggunaan WR-1 adalah sekitar 120 m. Dan tersedia 15 saluran yang  untuk menghindari gangguan dengan unit lainnya. Ketika diatur ke mode 'master' unit WR-1 dapat digunakan untuk mengontrol sampai 20 lainnya WR-1s atau 64 WR-R10 unit dan kompatibel dengan kamera Nikon seri D4, D800, D800E,, D600 D7100 dan D5200.
Hands-on Nikon WR-1 review

Ketika mengendalikan beberapa kamera Nikon, WR-1 dapat membagi mereka menjadi empat kelompok untuk mengontrol secara independen dan simultan. 

Nikon memasok WR-1 dengan soft case, lalu MC-37 Cord untuk menghubungkan sepuluh terminal pin remote  dan MC-38 Cord untuk terminal aksesori.

WR-1 ini sangat cocok bagi penggemar fotografi satwa dan olahraga profesional, karena mereka kerap mengendalikan dan memicu SLR dari jarak jauh. 

Walau banyak fotografer mungkin mempertanyakan mengapa Nikon belum membangun konektivitas Wi-Fi ke SLR untuk memungkinkan remote control melalui ponsel pintar atau tablet, seperti yang dilakukan Samsung Galaxy Camera. Karena ini akan menjadi manfaat tambahan saat kamera dalam modus live view sementara fotografer melihat langsung pada layar ponsel/tablet. 


Tommy Satria | Digitalcamera | 


 

Blog Fotografi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates